Mohon Maaf, Kami hanya akan menangani KELUHAN PELANGGAN yang menyebutkan identitas dengan jelas dan bisa dihubungi

Selasa, 02 Desember 2014

NEVER GIVE UP


Di Gurun Sahara, gurun terluas di Afrika Utara, setiap pagi seekor rusa bangun dan tahu bahwa ia harus berlari lebih cepat dari singa yang tercepat atau ia akan mati dimakannya. Sementara, di tempat yang sama, setiap pagi seekor singa bangun dan tahu bahwa ia harus berlari lebih cepat dari rusa yang paling lambat atau ia akan mati kelaparan karenanya. Bayangkan jika hal itu terjadi pada diri kita. Entah anda seekor rusa atau bahkan seekor singa, maka hari demi hari adalah sebuah perjuangan yang harus sangat terencana karena satu kelalaian adalah akhir dari segalanya.

Pun demikian halnya dengan perjuangan di tempat kerja. Tantangan tak pernah ada habisnya, dan kesibukan tak pernah ada putusnya. Selama organisasi ini masih bekerja, maka tantangan dan kesibukan adalah nafas kehidupan yang tak akan terpisah daripadanya. Permasalahannya adalah, sudah menjadi kodrat manusia, di saat bisnis berjalan baik-baik saja, ia akan merasa tenang, nyaman dan kerasan di tempat kerja. Sebaliknya, ketika permasalahan, tantangan dan kesulitan silih berganti datang melanda, tak kurang dari separuh isi organisasi merasa tertekan dengan keadaan. Bayangkan, jika pegawai ibarat rusa yang satu hari saja jenuh untuk berlari, maka dampaknya sang singa akan dengan mudah memangsanya di hari yang sama. No reason for weakness, the only thing only try, try and try.

 Ram Charan dalam bukunya “My Recovery Play Book” menegaskan, adalah keliru besar jika pelaku bisnis bertanya, ”When will the business climate improve?”,  “Forget about waiting for normal to return, this is the new normal.” Artinya, terus bergerak, jangan tunggu situasi membaik, karena ketidakpastian situasi itu adalah yang paling normal terjadi.

 Dalam cerita yang hampir sama dikatakan bahwa Jeff Immelt, CEO General Electric, pun gusar dengan para manajernya yang berbulan-bulan menyiapkan laporan kondisi pasar global yang sedang menurun dan lesu. Bagi Immelt, pekerjaan menyusun laporan seperti ini hanyalah pengalihan keadaan pada proses pembenaran untuk hanya menunggu dan bermental lemah serta berharap kondisi akan membaik suatu saat nanti. Daripada menunggu dan terpaku, Immelt memecut para manajernya itu untuk berfikir secara tidak biasa, pantang menyerah dan mencari solusi mengembangkan sayap mencari pasar baru.


Sikap pantang menyerah adalah  sikap yang tidak mudah patah semangat dalam menghadapi berbagai rintangan, selalu bekerja keras untuk mewujudkan tujuan, dan menganggap rintangan/ hambatan yang selalu ada adalah peluang yang harus dituntaskan. Dalam diri harus terpatri bahwa sikap menyerah sebelum mencapai tujuan adalah orang-orang yang gagal dan tidak akan pernah mencapai kesuksesan. Sebagaimana HAMKA pernah berkata, “Peluang yang besar itu datang secara tiba-tiba.... datang tidak menentu masa... datang di saat kita kesempitan atau kesusahan. Nilailah peluang itu dengan secara bijaksana. Rebutlah peluang yang besar itu, karena peluang yang besar itu boleh berlalu dengan tiba-tiba. Jangan jadikan seribu alasan untuk tidak merebut peluang yang besar itu.”

Sikap pantang menyerah merupakan satu diantara sikap yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Kegagalan yang dialami saat memulai pekerjaan, jangan sampai membuat patah semangat. Akan tetapi, jadikan pengalaman itu sebagai batu loncatan agar menjadi lebih baik. Orang-orang yang ulet dan pantang menyerah selalu mencari jalan yang lebih baik untuk maju dan mencapai sukses. Tentu sukses yang ditunjang oleh perjuangan, pengorbanan dan keyakinan. (Disarikan dari berbagai sumber).

PENYERAHAN PENGHARGAAN JUARA 2 SBH PUSKESMAS TAMAN

Pemberian Penghargaan Juara 2 kepada Gerakan Pramuka Saka Bhakti Husada di bawah naungan dan pembinaan Puskesmas Taman. Penyerahan Peng...