Setiap orang yang sudah menikah pasti ingin mendapatkan
keturunan,
terlebih keturunan yang sehat dan normal untuk dapat
meneruskan
generasi keluarganya. Seorang ibu senantiasa menginginkan
mendapatkan
keturunan yang normal, tidak kurang suatu apapun.
Keinginan yang sangat
wajar dan manusiawi. Namun, sebaiknya keinginan tersebut
dibarengi
dengan upaya nyata.
Kelahiran seorang anak yang sehat dan normal tentu saja
sangat erat
kaitannya dengan kondisi ibunya. Seorang ibu yang sedang
mengandung
sebaiknya sangat memerhatikan kondisi ketercukupan
gizinya supaya janin
yang sedang dikandungnya juga terpenuhi kadar gizinya.
Harus dipahami bahwa seorang ibu yang sedang hamil, tidak
hanya harus
mencukupi kebutuhan gizi untuk dirinya saja melainkan
untuk calon bayi
yang tengah dikandungnya juga.
Kondisi kekurangan gizi bisa disebabkan oleh masa
paceklik, diet yang
ketat, dan keadaan hidup yang serba kekurangan. Kondisi
kekurangan gizi
pada masa kehamilan, contohnya, seperti yang pernah
terjadi di Belanda
pada medio 1944-an. Kala itu, bisa dikatakan sebagai
masa-masa yang berat dimana
bayi-bayi yang lahir rata-rata mengalami berat badan yang
kurang, lingkar kepala, panjang badan, serta berat plasenta yang lebih kecil dibandingkan
dengan bayi-bayi yang ketika di dalam kandungan terpenuhi gizinya.
Jika Anda atau keluarga Anda ada yang sedang hamil harus
benar-benar
diperhatikan
ketercukupan gizinya supaya tidak melahirkan bayi yang
kurang/tidak normal. Kondisi
ibu hamil memang sangat rentan karena erat kaitannya dengan segala perubahan
fisiologis yang pada akhirnya berakibat pada
peningkatan volume sel darah merah dan cairan di dalam
tubuh, serta
terjadinya penurunan
nutrisi mikro.
Misalnya, ketika seorang ibu hamil kekurangan asupan seng
(zinc),
maka akan berakibat pada terjadinya gangguan pertumbuhan
tulang.
Kemudian, kekurangan asam folat selama masa kehamilan
akan menyebabkan
terganggunya perkembangan otak sejak masa janin.
Kekurangan asam folat pada ibu hamil akan menyebabkan
terjadinya stem cells atau sel
jaringan utama memiliki kecenderungan membelah lebih
lambat
dibandingkan janin pada ibu hamil dengan asam folat yang
cukup.
Karena itu, sel jaringan utama yang dibutuhkan untuk
membentuk
jaringan otak akan berkurang dengan sendirinya. Disamping
itu, sel-sel
akan mati lebih cepat dari yang seharusnya.
Disinyalir bahwa bayi yang lahir prematur memang ada
kaitannya dengan
kekurangan zat gizi pada sang ibu meskipun memang secara
medik belum
diketahui secara pasti penyebabnya.
Namun, dalam pengujian yang dilakukan pada hewan,
disimpulkan bahwa
ada korelasi yang sangat kuat antara kelahiran prematur
dengan
kekurangan nutrisi ibu hamil. Pada kehamilan normal
dimana zat-zat gizi dipenuhi dengan baik oleh si ibu, janin sendiri yang akan
menentukan kapan dirinya akan berproses
untuk dilahirkan. Makanya ketercukupan nutrisi tersebut
harus dilakukan
jauh-jauh hari sebelum Anda mulai hamil. Sebaiknya,
ketika merencanakan kehamilan, Anda harus sudah mencukupi segala kebutuhan nutrisi supaya tidak terjadi kasus
kekurangan nutrisi dan berakibat fatal bagi sang janin.
Memang bukan perkara mudah untuk mencukupi kebutuhan gizi
ibu hamil,
terutama mereka yang berasal dari kelas ekonomi menengah
ke bawah.
Misalnya, jangankan untuk membeli susu khusus ibu hamil,
untuk makan
sehari-hari saja tidak cukup.
Makanya, persoalan gizi ibu hamil ini harus melibatkan
pemerintah
untuk memberikan perhatian yang lebih kepada mereka,
golongan ekonomi
menengah bawah yang hidupnya serba kekurangan. Para ibu
hamil yang miskin tersebut harus disubsidi secara langsung ataupun tidak
langsung yang sifatnya meringankan beban mereka supaya dapat melahirkan bayi
yang sehat dan normal. Bukankah, mereka para bayi
yang dilahirkan itu merupakan generasi penerus bangsa
yang harus dijaga dan diperhatikan.
Sumber : http://www.dechacare.com/Pentingnya-Kebutuhan-Gizi-pada-Ibu-Hamil-I1556.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar dan masukan anda yang membangun akan meningkatkan pelayanan kami.