Jakarta, InfoPublik - Direktur Bina Kesehatan Jiwa Kementerian
Kesehatan, Eka Viora mengatakan, orang dengan usia lanjut rentan terhadap
berbagai penyakit (multipatologi) termasuk gangguan kesehatan jiwa atau mental
emosional diantaranya depresi, dimensia dan gangguan cemas.
"Investasi kesehatan sejak
dini penting agar pada saat berusia lanjut dapat menjadi lansia yang sehat dan
produktif," kata Eka Viora saat temu media menyambut Hari Kesehatan Jiwa
Sedunia 10 Oktober mendatang, di kantor Kemkes Jakarta, Selasa (8/10).
Peringatan Hari Kesehatan Jiwa
Sedunia tahun 2013 ini, bertema Mental Health in Older Adults. Tema tersebut
diambil sebagai seruan untuk menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya
kesehatan jiwa pada usia lanjut.
Menurutnya, diperlukan
perbaikan kualitas pelayanan kesehatan bagi orang dengan lanjut usia (lansia)
untuk mewujudkan generasi lansia yang sehat dan produktif. "Pemerintah
terus berupaya memperbaiki pelayanan juga kualitas sumber daya manusia pada
sistem pelayanan kesehatan dan lembaga terkait," ujarnya.
Disebutkan, jumlah lansia di
Indonesia dari tahun ketahun terus meningkat seiring meningkatnya usia harapan
hidup (UHH) yang kini mencapai 70,6 tahun ( 2010) dan di 2014 ditargetkan akan
mencapai 72 tahun.
Di tahun 2000 jumlah lansia di
Indonesia sebanyak 5,3 juta, di 2010 24 juta jiwa dan 2020 diperkirakan akan
mencapai 28 juta atau 11,34 persen dari jumlah penduduk. Sementara di 2050
diperkirakan angka lansia di Indonesia akan mencapai 80 juta jiwa.
Untuk itu lanjutnya, pelayanan
kesehatan bagi lansia sangat dibutuhkan, Kementerian Kesehatan dalam hal ini
mengembangkan puskesmas santun bagi lanjut usia.
Saat ini sedikitnya terdapat
430 puskesmas Santun Lanjut Usia. Karena itu pelayanan kesehatan jiwa juga akan
diintegrasikan di puskesmas lansia agar mampu mengenali gejala gangguan
kesehatan jiwa sejak dini agar kualitas hidup mereka tetap terjaga di masa tua.
Sementara menurut Ketua
Asosiasi Psikogeriatri Indonesia, Martina Wiwi Setiawan, penting meningkatkan
kesejahteraan mental dan kualitas hidup lansia, bukan hanya masalah
kesehatannya tapi juga kehidupan sosial, mental dan fisik.
Menjadi lansia yang produktif
menurutnya perlu diimbangi banyak hal. Harus ada harmonisasi pelayanan bagi
lansia, ungkapnya.
Dari penelitian yang dilakukan
di skala komunitas gangguan mental emosional pada usia 55 sampai 74 tahun
mencapai 39,1 persen, diatas 75 tahun mencapai 33,7 persen . Sementara dalam
komunitas lansia yang menderita penyakit diabetes atau hipertensi, angkanya
mencapai 30-40 persen, dimensia 3-5 persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar dan masukan anda yang membangun akan meningkatkan pelayanan kami.