Mohon Maaf, Kami hanya akan menangani KELUHAN PELANGGAN yang menyebutkan identitas dengan jelas dan bisa dihubungi

Jumat, 11 Oktober 2013

Lansia Rentan Alami Gangguan Kesehatan Jiwa


Jakarta, InfoPublik - Direktur Bina Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan, Eka Viora mengatakan, orang dengan usia lanjut rentan terhadap berbagai penyakit (multipatologi) termasuk gangguan kesehatan jiwa atau mental emosional diantaranya depresi, dimensia dan gangguan cemas.

"Investasi kesehatan sejak dini penting agar pada saat berusia lanjut dapat menjadi lansia yang sehat dan produktif," kata Eka Viora saat temu media menyambut Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 10 Oktober mendatang, di kantor Kemkes Jakarta, Selasa (8/10).
Peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia tahun 2013 ini, bertema Mental Health in Older Adults. Tema tersebut diambil sebagai seruan untuk menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan jiwa pada usia lanjut.
Menurutnya, diperlukan perbaikan kualitas pelayanan kesehatan bagi orang dengan lanjut usia (lansia) untuk mewujudkan generasi lansia yang sehat dan produktif. "Pemerintah terus berupaya memperbaiki pelayanan juga kualitas sumber daya manusia pada sistem pelayanan kesehatan dan lembaga terkait," ujarnya.
Disebutkan, jumlah lansia di Indonesia dari tahun ketahun terus meningkat seiring meningkatnya usia harapan hidup (UHH) yang kini mencapai 70,6 tahun ( 2010) dan di 2014 ditargetkan akan mencapai 72 tahun.
Di tahun 2000 jumlah lansia di Indonesia sebanyak 5,3 juta, di 2010 24 juta jiwa dan 2020 diperkirakan akan mencapai 28 juta atau 11,34 persen dari jumlah penduduk. Sementara di 2050 diperkirakan angka lansia di Indonesia akan mencapai 80 juta jiwa.
Untuk itu lanjutnya, pelayanan kesehatan bagi lansia sangat dibutuhkan, Kementerian Kesehatan dalam hal ini mengembangkan puskesmas santun bagi lanjut usia.
Saat ini sedikitnya terdapat 430 puskesmas Santun Lanjut Usia. Karena itu pelayanan kesehatan jiwa juga akan diintegrasikan di puskesmas lansia agar mampu mengenali gejala gangguan kesehatan jiwa sejak dini agar kualitas hidup mereka tetap terjaga di masa tua.
Sementara menurut Ketua Asosiasi Psikogeriatri Indonesia, Martina Wiwi Setiawan, penting meningkatkan kesejahteraan mental dan kualitas hidup lansia, bukan hanya masalah kesehatannya tapi juga kehidupan sosial, mental dan fisik.
Menjadi lansia yang produktif menurutnya perlu diimbangi banyak hal. Harus ada harmonisasi pelayanan bagi lansia, ungkapnya.
Dari penelitian yang dilakukan di skala komunitas gangguan mental emosional pada usia 55 sampai 74 tahun mencapai 39,1 persen, diatas 75 tahun mencapai 33,7 persen . Sementara dalam komunitas lansia yang menderita penyakit diabetes atau hipertensi, angkanya mencapai 30-40 persen, dimensia 3-5 persen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar dan masukan anda yang membangun akan meningkatkan pelayanan kami.

PENYERAHAN PENGHARGAAN JUARA 2 SBH PUSKESMAS TAMAN

Pemberian Penghargaan Juara 2 kepada Gerakan Pramuka Saka Bhakti Husada di bawah naungan dan pembinaan Puskesmas Taman. Penyerahan Peng...